Sering sekali kita dengar yang namanya “pemimpin”. Bila mendengar pemimpin maka kita akan membayangkan seseorang dengan kewibawaannya, berdiri di depan orang banyak membawakan suatu berita atau presentasi sesuatu, dan tegas.
Seorang pemimpin pasti harus mempunyai kriteria tertentu agar bisa di segani oleh orang yang melihatnya. Seorang pemimpin juga harus ideal. Pemimpin ideal adalah pemimpin yang dapat berkomunikasi secara efektif dalam situasi apapun dan bijaksana.
Kriteria ciri-ciri pemimpin yang ideal kayak apa sih?!
1. Tenang
Kalo pemimimpin ga tenang gimana bawahannya, apalagi saat ngadepin masalah
2. Berwawasan luas dan mengetahui banyak hal
Selalu punya solusi untuk berbagai masalah
3. Kharismatik
Seperti sosok Mantan Presiden Republik Indonesia, Bapak Soeharto
4. Bijaksana
Seperti Mr. Barrack Obama
5. Cepat mengambil keputusan
Tidak buang-buang waktu
6. Humoris
Biar bisa mencairkan suasana
7. Pintar Bergaul
Bisa berteman dengan semua orang tanpa membedakan kasta mereka
8. Punya ingatan kuat terhadap semua hal apalagi detail-detail
Urusan pemimpin pasti banyak. Dari mulai yang kecil sampe yang besar
9. Berprinsip
Tidak goyah saat ditekan dari segala sisi
10. Setia
Terhadap yang dia pimpin terutamanya
Ini setidaknya kriteria dari seorang pemimpin yang ideal agar masyarakat pun bisa mengsegani.
Selain itu, seorang pemimpin juga harus memiliki sifat-sifat yang baik pula. Sifat seorang pemimpin yang baik menurut saya adalah seorang pemimpin yang paripurna, yaitu seseseorang yang memenuhi karakter kepemimpinan tertentu. Jika salah satu karakter tidak dimiliki, maka akan muncul permasalahan-permasalahan berkepanjangan yang membuat sengsara rakyatnya, mungkin sebagaimana yang sedang kita alami hari ini.
Pemimpin yang hanya memiliki kebersihan hati tanpa didukung kecerdasan intelektual dan keberanian, maka kepemimpinannya akan banyak stagnan, senantiasa berjalan di tempat, selalu merasa puas dengan kondisi hari ini yang sama saja dengan setahun, bahkan lima tahun lalu. Jika pemimpin hanya memiliki kecerdasan belaka tanpa didukung kebersihan hati dan keberanian, maka jadinya seperti di “menara gading” alias monumen yang bukan hanya tanpa makna, tetapi juga mengganggu kehidupan rakyatnya. Apalagi jika pemimpin hanya memiliki keberanian saja, tanpa kebersihan hati dan kecerdasan, maka akan menjadikan kedaan semakin kacau dan buruk.
Maka, sebelum ada seseorang yang memenuhi kriteria itu, maka Indonesia dijamin tidak akan menjadi negara maju, bebas kemiskinan, korupsi, kebodohan dan narkotika.
Pemimpin yang hanya memiliki kebersihan hati tanpa didukung kecerdasan intelektual dan keberanian, maka kepemimpinannya akan banyak stagnan, senantiasa berjalan di tempat, selalu merasa puas dengan kondisi hari ini yang sama saja dengan setahun, bahkan lima tahun lalu. Jika pemimpin hanya memiliki kecerdasan belaka tanpa didukung kebersihan hati dan keberanian, maka jadinya seperti di “menara gading” alias monumen yang bukan hanya tanpa makna, tetapi juga mengganggu kehidupan rakyatnya. Apalagi jika pemimpin hanya memiliki keberanian saja, tanpa kebersihan hati dan kecerdasan, maka akan menjadikan kedaan semakin kacau dan buruk.
Maka, sebelum ada seseorang yang memenuhi kriteria itu, maka Indonesia dijamin tidak akan menjadi negara maju, bebas kemiskinan, korupsi, kebodohan dan narkotika.
Seperti ini sifat-sifat pemimpin yang baik:
1.Integritas.
Integritas adalah melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang anda katakan akan anda lakukan. Integritas membuat anda dapat dipercaya. Integritas membuat orang lain mengandalkan anda. Integritas adalah penepatan janji-janji anda.Satu hal yang membuat sebagian besar orang enggan mengikuti anda adalah bila mereka tak sepenuhnya merasa yakin bahwa anda akan membawa mereka menuju ke tujuan yang anda janjikan. Apakah anda dikenal sebagai seseorang yang mempunyai integritas? Bila ya, maka anda layak menjadi seorang pemimpin yang luar biasa.
2.Optimisme.
Takkan ada orang yang mau mengikuti anda bila anda memandang suram masa depan. Mereka hanya mau mengikuti seseorang yang bisa melihat masa depan dan memberitahukan pada mereka bahwa di depan sana terbentang tempat yang lebih baik, dan mereka dapat mencapai tempat itu. Apakah anda melihat gelas itu separuh kosong? Bila ya, anda adalah seorang pesimis. Apakah anda melihat gelas itu separuh berisi? Bila ya, anda adalah seorang optimis. Apakah anda melihatnya sebagai segelas penuh; yaitu separuh berisi air dan separuh lagi berisi udara? Maka anda adalah seorang yang super optimis. Apakah anda dikenal sebagai seorang yang optimis? Bila ya, anda layak menjadi seorang pemimpin yang luar biasa.
3.Menyukai perubahan.
Pemimpin adalah mereka yang melihat adanya kebutuhan akan perubahan, bahkan mereka bersedia untuk memicu perubahan itu. Sedangkan pengikut lebih suka untuk tinggal di tempat mereka sendiri. Pemimpin melihat adanya kebaikan di balik perubahan dan mengkomunikasikannya dengan para pengikut mereka. Jika anda tidak berubah, anda takkan tumbuh. Apakah anda anda dikenal sebagai seseorang yang memicu perubahan? Jika ya, anda layak menjadi seorang pemimpin yang luar biasa.
4.Berani menghadapi resiko.
Kapan pun kita mencoba sesuatu yang baru, kita mengambil resiko. Keberanian untuk mengambil resiko adalah bagian dari pertumbuhan yang teramat penting.Kebanyak orang menghindari resiko. Karena itu, mereka bukan pemimpin. Para pemimpin menghitung resiko dan keuntungan yang ada di balik resiko. Mereka mengkomunikasikannya pada pengikut mereka dan melangkah pada hari esok yang lebih baik. Apakah anda dikenal sebagai seorang yang berani mengambil resiko? Jika ya, anda layak menjadi seorang pemimpin yang luar biasa.
5.Ulet.
Kecenderungan dari pengikut adalah mereka menyerah saat sesuatunya menjadi sulit. Ketika mereka mencoba untuk yang ke dua atau ke tiga kalinya dan gagal, mereka lalu mencanangkan motto, "Jika anda gagal di langkah pertama, sudahlah menyerahlah dan lakukan sesuatu yang lain." Jelas saja mereka
melakukan itu, karena mereka bukan pemimpin. Para pemimpin itu tahu apa yang ada di balik tembok batu, dan mereka akan selalu berusaha menggapainya. Lalu mereka mengajak orang lain untuk terus berusaha. Apakah anda dikenal sebagai seseorang yang ulet, tangguh, dan berdaya tahan tinggi? Jika ya, anda layak menjadi seorang pemimpin yang luar biasa.
6.Katalistis.
Seorang pemimpin adalah seseorang yang secara luar biasa mampu menggerakkan orang lain untuk melangkah. Mereka bisa mengajak orang lain keluar dari zone kenyamanan dan bergerak menuju tujuan mereka. Mereka mampu membangkitkan gairah, antusiasme, dan tindakan dari para pengikut. Apakah anda dikenal sebagai seseorang yang mampu menggerakkan orang lain? Jika ya, anda layak menjadi seorang pemimpin yang luar biasa.
7.Berdedikasi/komit.
Para pengikut menginginkan seseorang yang lebih mencurahkan perhatian dan komit ketimbang diri mereka sendiri. Pengikut akan mengikuti pemimpin yang senantiasa bekerja dan berdedikasi karena mereka melihat betapa pentingnya pencapaian tugas-tugas dan tujuan. Apakah anda dikenal sebagai seseorang yang komit dan senantiasa mencurahkan perhatian anda pada tujuan? Jika ya, anda layak menjadi seorang pemimpin yang luar biasa.
Integritas adalah melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang anda katakan akan anda lakukan. Integritas membuat anda dapat dipercaya. Integritas membuat orang lain mengandalkan anda. Integritas adalah penepatan janji-janji anda.Satu hal yang membuat sebagian besar orang enggan mengikuti anda adalah bila mereka tak sepenuhnya merasa yakin bahwa anda akan membawa mereka menuju ke tujuan yang anda janjikan. Apakah anda dikenal sebagai seseorang yang mempunyai integritas? Bila ya, maka anda layak menjadi seorang pemimpin yang luar biasa.
2.Optimisme.
Takkan ada orang yang mau mengikuti anda bila anda memandang suram masa depan. Mereka hanya mau mengikuti seseorang yang bisa melihat masa depan dan memberitahukan pada mereka bahwa di depan sana terbentang tempat yang lebih baik, dan mereka dapat mencapai tempat itu. Apakah anda melihat gelas itu separuh kosong? Bila ya, anda adalah seorang pesimis. Apakah anda melihat gelas itu separuh berisi? Bila ya, anda adalah seorang optimis. Apakah anda melihatnya sebagai segelas penuh; yaitu separuh berisi air dan separuh lagi berisi udara? Maka anda adalah seorang yang super optimis. Apakah anda dikenal sebagai seorang yang optimis? Bila ya, anda layak menjadi seorang pemimpin yang luar biasa.
3.Menyukai perubahan.
Pemimpin adalah mereka yang melihat adanya kebutuhan akan perubahan, bahkan mereka bersedia untuk memicu perubahan itu. Sedangkan pengikut lebih suka untuk tinggal di tempat mereka sendiri. Pemimpin melihat adanya kebaikan di balik perubahan dan mengkomunikasikannya dengan para pengikut mereka. Jika anda tidak berubah, anda takkan tumbuh. Apakah anda anda dikenal sebagai seseorang yang memicu perubahan? Jika ya, anda layak menjadi seorang pemimpin yang luar biasa.
4.Berani menghadapi resiko.
Kapan pun kita mencoba sesuatu yang baru, kita mengambil resiko. Keberanian untuk mengambil resiko adalah bagian dari pertumbuhan yang teramat penting.Kebanyak orang menghindari resiko. Karena itu, mereka bukan pemimpin. Para pemimpin menghitung resiko dan keuntungan yang ada di balik resiko. Mereka mengkomunikasikannya pada pengikut mereka dan melangkah pada hari esok yang lebih baik. Apakah anda dikenal sebagai seorang yang berani mengambil resiko? Jika ya, anda layak menjadi seorang pemimpin yang luar biasa.
5.Ulet.
Kecenderungan dari pengikut adalah mereka menyerah saat sesuatunya menjadi sulit. Ketika mereka mencoba untuk yang ke dua atau ke tiga kalinya dan gagal, mereka lalu mencanangkan motto, "Jika anda gagal di langkah pertama, sudahlah menyerahlah dan lakukan sesuatu yang lain." Jelas saja mereka
melakukan itu, karena mereka bukan pemimpin. Para pemimpin itu tahu apa yang ada di balik tembok batu, dan mereka akan selalu berusaha menggapainya. Lalu mereka mengajak orang lain untuk terus berusaha. Apakah anda dikenal sebagai seseorang yang ulet, tangguh, dan berdaya tahan tinggi? Jika ya, anda layak menjadi seorang pemimpin yang luar biasa.
6.Katalistis.
Seorang pemimpin adalah seseorang yang secara luar biasa mampu menggerakkan orang lain untuk melangkah. Mereka bisa mengajak orang lain keluar dari zone kenyamanan dan bergerak menuju tujuan mereka. Mereka mampu membangkitkan gairah, antusiasme, dan tindakan dari para pengikut. Apakah anda dikenal sebagai seseorang yang mampu menggerakkan orang lain? Jika ya, anda layak menjadi seorang pemimpin yang luar biasa.
7.Berdedikasi/komit.
Para pengikut menginginkan seseorang yang lebih mencurahkan perhatian dan komit ketimbang diri mereka sendiri. Pengikut akan mengikuti pemimpin yang senantiasa bekerja dan berdedikasi karena mereka melihat betapa pentingnya pencapaian tugas-tugas dan tujuan. Apakah anda dikenal sebagai seseorang yang komit dan senantiasa mencurahkan perhatian anda pada tujuan? Jika ya, anda layak menjadi seorang pemimpin yang luar biasa.
Kemudian kepemimpinan juga memiliki beberapa tipe, yaitu:
Menurut Kurt Lewin yang dikutif oleh Maman Ukas mengemukakan tipe-tipe kepemimpinan menjadi tiga bagian, yaitu :
1. Otokratis, pemimpin yang demikian bekerja kerang, sungguh-sungguh, teliti dan tertib. Ia bekerja menurut peraturan yang berlaku dengan ketat dan instruksi-instruksinya harus ditaati.
2. Demokratis, pemimpin yang demokratis menganggap dirinya sebagai bagian dari kelompoknya dan bersama-sama dengan kelompoknya berusaha bertanggung jawab tentang pelaksanaan tujuannya. Agar setiap anggota turut serta dalam setiap kegiatan-kegiatan, perencanaan, penyelenggaraan, pengawasan dan penilaian. Setiap anggota dianggap sebagai potensi yang berharga dalam usaha pencapaian tujuan yang diinginkan.
3. Laissezfaire, pemimpin yang bertipe demikian, segera setelah tujuan diterangkan pada bawahannya, untuk menyerahkan sepenuhnya pada para bawahannya untuk menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya. Ia hanya akan menerima laporan-laporan hasilnya dengan tidak terlampau turut campur tangan atau tidak terlalu mau ambil inisiatif, semua pekerjaan itu tergantung pada inisiatif dan prakarsa dari para bawahannya, sehingga dengan demikian dianggap cukup dapat memberikan kesempatan pada para bawahannya bekerja bebas tanpa kekangan.
1. Otokratis, pemimpin yang demikian bekerja kerang, sungguh-sungguh, teliti dan tertib. Ia bekerja menurut peraturan yang berlaku dengan ketat dan instruksi-instruksinya harus ditaati.
2. Demokratis, pemimpin yang demokratis menganggap dirinya sebagai bagian dari kelompoknya dan bersama-sama dengan kelompoknya berusaha bertanggung jawab tentang pelaksanaan tujuannya. Agar setiap anggota turut serta dalam setiap kegiatan-kegiatan, perencanaan, penyelenggaraan, pengawasan dan penilaian. Setiap anggota dianggap sebagai potensi yang berharga dalam usaha pencapaian tujuan yang diinginkan.
3. Laissezfaire, pemimpin yang bertipe demikian, segera setelah tujuan diterangkan pada bawahannya, untuk menyerahkan sepenuhnya pada para bawahannya untuk menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya. Ia hanya akan menerima laporan-laporan hasilnya dengan tidak terlampau turut campur tangan atau tidak terlalu mau ambil inisiatif, semua pekerjaan itu tergantung pada inisiatif dan prakarsa dari para bawahannya, sehingga dengan demikian dianggap cukup dapat memberikan kesempatan pada para bawahannya bekerja bebas tanpa kekangan.
Cukup banyak yah kriteria-kriteria dari seorang pemimpin. Untuk itu pula seorang pemimpin juga harus mempunyai kecerdasan emosi yang baik. Kecerdasan Emosi atau Emotional Quotation (EQ) meliputi kemampuan mengungkapkan perasaan, kesadaran serta pemahaman tentang emosi dan kemampuan untuk mengatur dan mengendalikannya.
Kecerdasan emosi dapat juga diartikan sebagai kemampuan Mental yang membantu kita mengendalikan dan memahami perasaan-perasaan kita dan orang lain yang menuntun kepada kemampuan untuk mengatur perasaan-perasaan tersebut.
Jadi orang yang cerdas secara emosi bukan hanya memiliki emosi atau perasaan-perasaan, tetapi juga memahami apa artinya. Dapat melihat diri sendiri seperti orang lain melihat kita, mampu memahami orang lain seolah-olah apa yang dirasakan orang itu kita rasakan juga.
Untuk itu penting sekali kecerdasan emosi bagi seorang pemimpin agar bisa memimpin pengikutnya dan bisa mengontrol dirinya saat ada di depan banyak orang.
Biasanya seorang pemimpin pasti ada di depan orang banyak untuk memberitahukan apa yang hendak ia bicarakan atau ia inginkan. Oleh karena itu pemimpin yang baik harus mempunyai teknik presentasi yang baik dan efektif. Teknik presentasi merupakan cara seorang pemimpin untuk menyampaikan sesuatu yang ingin ia utarakan.
Teknik presentasi yang baik yaitu tepat sasaran, materi yang disampaikan jelas dan sesuai, serta cara penyajian yang baik. Tepat sasaran maksudnya adalah target yang dituju itu sesuai dengan materi yang akan disampaikan. Materi yang disampaikan juga harus menarik agar audiens yang dituju bisa memahaminya. Kemudian cara penyajian juga harus jelas. Dimana seorang pemimpin harus memperhatikan cara ia menyampaikan dalam hal suara, intonasi, bahasa tubuh, dan lain sebagainya. Bila semua itu sudah dilaksanakan dengan baik maka seorang pemimpin akan memiliki gaya atau teknik presentasi yang efektif.
Selanjutnya, seorang pemimpin yang baik dan super adalah pemimpin yang mempunyai manajemen diri dan manajemen waktu yang baik dan efektif. Manajemen diri adalah bagaimana cara seorang pemimpin bisa mengatur atau mengontrol dirinya sendiri. Manajemen diri yang baik harus dimiliki seorang pemimpin agar bisa mengetahui dirinya sendiri. Tanpa manjemen diri yang baik, maka seorang pemimpin tidak akan bisa mengatur dirinya sendiri dan jelas ia juga tidak akan bisa mengatur para pengikutnya. Manajemen diri yang baik bisa diwujudkan dengan berlatih mengendalikan emosi, meningkatkan kepercayaan diri agar bisa tampil dengan baik di depan audiens.
Selain manajemen diri, manajemen waktu juga sangat penting diatur dalam diri seorang pemimpin. Seorang pemimpin yang memiliki manajemen waktu, akan terbiasa memanfaatkan waktu dengan sebaiknya dan tidak akan membuang waktu dengan sia-sia. Apabila seorang pemimpin memiliki manajemen waktu yang baik, maka ia akan memiliki perspektif yang baik, kreativitas akan meningkat, ia juga bisa menghilangkan stress yang timbul akibat tuntutan pekerjaan dan segala kesibukannya, ia juga bisa membagi waktu antara pekerjaan dan keluarganya, serta ia bisa mempunyai tujuan hidup yang sangat sistematis.
Inilah ulasan bagaimana menjadi “SUPER LEADERSHIP”.. ^^