KONFLIK HARUS DISELESAIKAN,BUKAN UNTUK DIHINDARI!!!
Haiiiiiii…………..!!!! Ini sedikit tulisan pribadi saya yang membahas tentang konflik. Yukk… mulaii.. Sekarang ini berbicara masalah atau konflik sih sepertinya udah gak asing lagi bagi kita. Di Negara kita ini udah beragam konflik yang terjadi maupun yang sedang terjadi. Mulai dari jaman dahulu sampai sekarang pun, konflik datang silih berganti. Menarik sekali untuk saya bahas dalam blog ini, karena menurut saya Konflik itu adalah suatu titik permasalahan yang bisa terjadi antarpribadi, antar kelompok, antar organisasi, maupun antar budaya karena perbedaan latar belakang, perbedaan pendapat, dan lain sebagainya. Namun, konflik itu sendiri bisa diselesaikan dan bisa ditangani dengan adanya suatu konklusi atau kesimpulan. Kesimpulan yang kita ambil itu harus dapat memberikan solusi terhadap konflik yang terjadi. Konflik adalah suatu hal yang alami, gak bisa dihindari dan bahkan menyehatkan! Yang tidak sehat adalah konflik gak terselesaikan yang dibiarkan berkembang, berkepanjangan dan akhirnya mempengaruhi produktivitas hidup sehari2.
Kata bijak mengatakan gak ada masalah yang gak ada jalan keluarnya. Kalimat ini ada benarnya tergantung bagaimana sikap kita terhadap permasalahan itu sendiri. Saya pribadi punya prinsip begini: “berpikir dulu baru bertindak bukan bertindak dulu baru berpikir”. Yang dibutuhkan dalam memecahkan konflik adalah kebijaksanaan dalam mengambil keputusan yang tepat atas persoalan itu.
Karena unsur konflik selalu terdapat dalam setiap bentuk hubungan, maka pada umumnya masyarakat memandang bahwa konflik sebagai faktor yang akan merusak hubungan, maka konflik harus dicegah. Namun, sekarang banyak orang mulai sadar bahwa rusaknya hubungan sesungguhnya bukan karena konflik itu sendiri, melainkan disebabkan oleh kegagalan seseorang dalam memecahkan konflik secara benar, adil dan memuaskan. Jika kita mampu mengelola konflik secara benar justru dapat memberikan manfaat positif,, baik bagi diri kita sendiri maupun bagi hubungan kita dengan orang lain. Konflik itu sekarang kayanya seperti bumbu masakan yang memberikan rasa terhadap suatu hubungan kepada orang lain. Tanpa adanya bumbu itu,maka hubungan tidak aka nada rasanya. ^.^
Menurut saya, beberapa cara yang dapat kita lakukan dalam menghadapi persoalan:
1. Kita dapat mengabaikannya. Mungkin masalah ini gak terlalu penting, jadi kita gak perlu terlalu dalam terhadap masalah yang ada. Mungkin dengan begitu,masalahnya akan sedikit-sedikit terselesaikan.
1. Kita dapat mengabaikannya. Mungkin masalah ini gak terlalu penting, jadi kita gak perlu terlalu dalam terhadap masalah yang ada. Mungkin dengan begitu,masalahnya akan sedikit-sedikit terselesaikan.
2. Kita dapat menghindarinya. Menghindar bukan berarti kita lari dari masalah loh!! Menghindar agar masalah tersebut tidak berkepanjangan dan cepat terselesaikan.
3. Menjaga agar jangan timbul permasalahan baru. Nah, disini kita harus benar2 bisa menjaga diri agar tidak muncul masalah baru. Kita harus menghadapi semua masalah dengan kepala dingin (tanpa emosi pastinya) ^^
4. Memecahkan persoalan itu. Okeee, kita harus bisa mencari jalan keluar untuk dapat memecahkan masalah yang sedang kita hadapi.
5. Belajar hidup dalam persoalan itu. Dan yang terpentingg…. Jrengg..jrengg..jrengg… sippp!! Kita harus bisa belajar hidup dalam persoalan itu. Maksudnya kita harus belajar pahamin masalah apa yang ada, berusaha untuk mencintai masalah itu., jangan anggep itu beban, namun anggep aja hiasan dalam hidup. Nah dengan begitu,kita pasti akan menemukan jalan keluar dari masalah yang ada.
Okeeeeee gak tuh??????
Konflik bukan hanya hal yang negatif, namun konflik juga bisa bernilai positif. Disini saya akan membahas konflik dan nilai positifnya.
Konflik itu adalah suatu titik permasalahan yang bisa terjadi antarpribadi, antar kelompok, antar organisasi, maupun antar budaya karena perbedaan latar belakang, perbedaan pendapat, dan lain sebagainya.
Hemm… menurut saya ada manfaat positifnya juga loh dari sebuah konflik, yaitu:
· Kita jadi sadar kalo kita tuh punya persoalan yang mesti kita selesaikan dengan orang lain
· Terus, kita juga jadi bisa berubah di dalam diri kita sendiri menjadi lebih baik.
· Kita jadi punya dorongan dalam diri untuk memecahkan persoalan yang selama ini ga jelas.
· Hidup jadi lebih menarik karena dengan adanya konflik, akan timbul perdebatan yang menarik juga loh.. ^^
· Nah klo beda pendapat,kita jadi lebih bisa matang dalam membuat keputusan bersama…
· Memperbarui motivasi kita..
Segitu aja deh menurut saya..
Disini ada Stategi Dalam Mengatasi Konflik
Setiap masing-masing kita memiliki strategi dalam mengelola konflik. Okey .. saya ada sedikit gambaran gimana yah strategi mengatasi konflik yang ada.. heeeeemmmmmmmmmmmm….
1. menghindar dari pokok – pokok persoalan dan juga dari orang-orang yang dapat menimbulkan konflik.
1. menghindar dari pokok – pokok persoalan dan juga dari orang-orang yang dapat menimbulkan konflik.
2. konflik harus dihindari, demi kerukunan.
3. kompromi. Untuk tercapainya tujuan pribadi dan hubungan baik dengan pihak lain merupakan hal yang sama-sama penting. korbankan sedikit tujuan dan hubungan dengan pihak lain demi tercapainya kepenting dan kebaikan bersama.
4. konflik merupakan masalah yang harus dicari pemecahannya dan harus sejalan dengan tujuan pribadi maupun tujuan pihak lain. konflik bermanfaat untuk meningkatkan hubungan dengan cara mengurangi ketegangan-ketegangan yang terjadi di antara kedua belah pihak.
Saya ingin membahas lagi hal-hal yang berhubungan dengan konflik… ^^
Bahaya-bahaya yang timbul jika menghindari konflik:
· Gak ada perubahan dalam diri kita..
· Perasaan sebal terus menumpuk. Kenapa? Karena sebenarnya kita ingin konflik itu selesai,namun kita terus menghindarinya. Akibatnya terpendam dalam hati dan menjadi sebuah pikiran. (pengalaman pribadi)
· Gak ada kepuasaan dalam diri, gosip, dan fitnah deh akhirnya.
Beberapa penyebab konflik:
Pertama, salah komunikasi. Nah disini yang dimaksud salah komunikasi itu bisa karena factor internal dan eksternal. Satu sisi bisa karena yang menyampaikan sesuatu kepada orang lain, bisa juga karena kesalahan pendengarnya. Sering banget terjadi hal seperti ini. Misalnya, dalam sebuah rapat organisasi, ada seseorang menyampaikan pendapatnya, kemudian pendapat tersebut ditangkap anggota lain dengan salah. Sebenarnya maksud si pembicara itu baik, namun karena salah mengkomunikasikannya, maka pendapat tersebut jadi menyinggung anggota lain yang akhirnya menimbulkan masalah. (sering juga nih..)
Kedua, yaitu perbedaan budaya, latar belakang, pendapat, dan kepribadian (sifat). Nah ini dia yang juga cukup sering menimbulkan konflik. Wahhh.. cukup menarik. Mengapa??? Karena perbedaan itulah yang biasanya menimbulkan kesalahpahaman antara satu orang dengan orang lain. Biasanya sih kalo udah beda pendapat antara satu dengan yang lainnya dan masing-masing gak mau kalah, ini dia pemicu konflik yang paling hebat.
Terakhir menurut saya adalah perasaan tidak dihargai atau diperlakukan secara tidak adil. Kalo yang ini juga sering kok ada di tengah2 masyarakat ataupun kita pribadi. Kadang kita merasa gak dihargai dan juga diperlakuin gak adil. Pasti ujung-ujungnya perasaan iri yang keluar dari dalam diri sendiri. Nah,persaan itulah yang memacu sebuah konflik terjadi. Misalnya, orang tua dirumah memperlakukan kita gak adil. Maka kita pasti iri dan ngerasa gak dihargain.
CONTOH RINGAN AJA NIH
Hmm.. sebagai gambaran dan contoh, saya mau kasih contoh “simple” nih gimana konflik itu terjadi dan gimana cara penyelesaiannya…let’s to read..
Beberapa waktu lalu di rumah, terjadi konflik antara sodara laki-laki saya dengan papa saya. Nah pertamanya sih masalah itu timbul karena masalah sepele yaitu gini.. papa saya kan nyuruh aa’ saya itu untuk mentransfer uang ke salah satu nomor rekening karena si papa sibuk, eh tapi si aa’ gamau karena alasan dia juga sibuk dan gak ada uang (gak mungkin). Hahaa keras kepala memang. Nah, si papa ini tuh wataknya memang keras. Untung si aa’ orangnya pendiem dan sabar. Kalo kemauannya gak mau diturutin, dia pasti marah-marah dan nyamber ke semua orang dirumah (jadi ikut diomelin deh). Nah, mereka berdua jadi dingin nih satu sama lain. Lucu kan? Namun lama kelamaan, si aa’ pun minta maaf sama si papa karena kesalahannya waktu itu. Nah akhirnya seiring berjalan waktu,cieee, konflik diantara mereka pun selesai.
Nb: Dari contoh diatas terlihat konflik antar pribadi antara satu orang dengan orang lain. Disini terlihat perbedaan sifat atau kepribadian. Karena itulah yang kadang suka menimbulkan konflik antar orang lain. Dan harus ada penyelesaian dalam konflik itu agar konflik itu bisa selesai. Bukan dihindari loh..
Kesimpulan:
Konflik merupakan titik permasalahan yang ada yang bisa terjadi, bisa antar pribadi, antar kelompok, maupun antar budaya. Konflik bisa terjadi karena banyak hal. Konflik bisa menimbulkan dampak negatif maupun positif.
Semua gaya penyelesaian konflik mempunyai pemakaian yang cocok, pada sikon tertentu. Kita sebaiknya belajar fleksibel dalam menggunakan gaya penyelesaian konflik, supaya kita dapat memakai gaya yang terbaik dalam setiap kasus.
Biasakan kita harus utamain tuh yang namanya bekerja sama sebagai gaya penyelesaian. Tiga gaya, yaitu menghindari, berkompetisi, dan mengalah, kalau jarang dipakai dan hanya dipakai dalam sikon yang cocok, dapat menjadi sesuai dan efektif. Tetapi kalau sering dipakai, ketiga gaya tersebut akan merusak seluruh proses penyelesaian konflik. Di sudut lain, kalau gaya bekerja sama sering dipakai, gaya tersebut akan menghasilkan rasa saling percaya, hubungan yang lebih dekat, dan keputusan-keputusan yang positif untuk semua pihak.
Makasiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii semuanya terutama buat Bu Yoyoh sebagai dosen Interpersonal Skill ^^ ………………………… God Bless Us..
Thumbs Up!
BalasHapuskeep spirit dan terus berkarya.
asah terus kemampuan menulis kamu.
yoyoh
makasi ibu dosenku yg cantik.. ^.^
BalasHapus